Posted by
liza
, Friday, March 11, 2011 at 6:52 PM, in
Labels:
:: Dengki
Ada seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja. Setelah bertemu raja, dia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. "Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu raja," detik hati si pendengki dengan perasaan kurang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahawa bau mulutmu busuk." Raja terdiam.
Pulang dari istana, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku." Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Kerana dipaksa, ia akhirnya makan juga untuk menjaga hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.
Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya. "Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku berbau," fikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat. Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian minta izin kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan."
Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami." Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki. "Apa yang kamu bawa?" tanyanya. "Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang kesempitan wang," pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Kerana kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki. Si Pendengki menerimanya dengan senang hati. Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja. "Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja. "Yang dimaksud bukan aku, tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan. "Perintah raja tak boleh ditunda," kata teman raja. Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.
Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Raja hairan melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki. "Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, cuma semalam dia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. keluar sahaja dari sini, ia menemuiku dan menanyakan tentang surat yang dititipkan oleh mu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi. Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahawa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya.
"Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri. Dengki itu merosak amal. Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar. (HR Ibnu Majah) Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.
1 comments:
Subhanallah.. makasih uhti atas isi ceritamu
Post a Comment